Gangguan Bipolar: Kondisi Serius yang Bisa Dikelola dengan Baik untuk Hidup Lebih Produktif dan Bahagia
- Apa Itu Gangguan Bipolar?
- Jenis Gangguan Bipolar
- Penyebab Bipolar
- Faktor Risiko Gangguan Bipolar
- Gejala Gangguan Bipolar
- Diagnosis Gangguan Bipolar
- Pengobatan Gangguan Bipolar
- Komplikasi Gangguan Bipolar
- Pencegahan Gangguan Bipolar
- Kesimpulan
Apa Itu Gangguan Bipolar?
Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang bikin suasana hati kamu naik-turun kayak roller coaster. Bayangin aja, lagi happy banget, eh tiba-tiba sedih banget dan putus asa.
Kondisi ini bisa memengaruhi tidur, energi, aktivitas, perilaku, dan cara berpikir kamu. Bipolar adalah kondisi seumur hidup, jadi nggak bisa sembuh total, tapi gejalanya bisa dikelola kok dengan terapi dan pengobatan.
Jenis Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar nggak cuma satu jenis, lho. Yuk, kenali lebih jauh jenis-jenisnya:
1. Gangguan Bipolar I
Ini jenis bipolar yang paling ekstrem. Pengidapnya pernah mengalami setidaknya satu episode mania yang parah. Mereka juga mungkin mengalami depresi berat.
Kalau orang terdekat kamu kayak gini, langsung ajak ke psikolog atau psikiater, ya.
2. Gangguan Bipolar II
Gangguan bipolar II mirip sama bipolar I, tapi lebih sering muncul episode depresi dan sesekali hipomania. Meski gejalanya terlihat lebih ringan, bipolar II bisa berkembang menjadi bipolar I, jadi tetap harus waspada!
3. Gangguan Siklotimik
Ini jenis bipolar yang cukup langka. Gejalanya mungkin nggak separah bipolar I dan II, tapi tetap bisa mengganggu kehidupan sehari-hari. Siklotimik bisa berkembang jadi bipolar I atau II, jadi penting buat mengenali tanda-tandanya.
4. Gangguan Bipolar Campuran
Kalau diagnosis kamu ada kata "campuran", artinya kamu bisa mengalami mania dan depresi sekaligus dalam satu episode. Jadi, misalnya kamu punya energi tinggi tapi di saat yang sama merasa putus asa atau bahkan punya pikiran untuk bunuh diri.
5. Bipolar Musiman
Sekitar 25% pengidap bipolar mengalami pola depresi musiman. Misalnya, mereka jadi lebih sedih pas musim gugur atau musim dingin, dan jadi lebih manik pas musim semi atau musim panas.
6. Bipolar dengan Siklus Cepat
Ini adalah kondisi di mana pengidap mengalami empat atau lebih episode mania, hipomania, atau depresi dalam 12 bulan. Kalau suasana hati berubah empat kali dalam sebulan, itu disebut "ultra rapid cycling". Nggak ada pola khusus selama periode ini, jadi bisa terjadi kapan saja.
Penyebab Bipolar
Penyebab gangguan bipolar belum sepenuhnya diketahui, tapi ada beberapa faktor yang bisa jadi pemicunya:
- Genetik: Kalau kamu punya keluarga dengan riwayat bipolar, risiko kamu lebih tinggi.
- Ketidakseimbangan Kimia Otak: Ketidakseimbangan neurotransmitter bisa menyebabkan perubahan suasana hati.
- Lingkungan: Stres kronis atau trauma bisa memicu bipolar.
- Perubahan Hormonal: Fluktuasi hormon selama kehamilan, menstruasi, atau menopause bisa membuat kamu lebih rentan.
- Konsumsi Zat Psikoaktif: Narkoba atau alkohol bisa memperburuk episode bipolar.
- Gangguan Mental Lain: Orang dengan gangguan kecemasan atau penggunaan zat lebih rentan terkena bipolar.
- Gangguan Siklus Tidur: Kurang tidur atau tidur berlebihan bisa memicu bipolar.
Faktor Risiko Gangguan Bipolar
Ada beberapa faktor risiko yang bisa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gangguan bipolar:
- Riwayat Keluarga: Jika ada anggota keluarga yang mengidap bipolar, kamu lebih berisiko.
- Peristiwa Stres atau Trauma: Peristiwa kehidupan yang sangat stres atau traumatis bisa memicu episode bipolar.
- Ketidakseimbangan Kimia Otak: Ketidakseimbangan dalam neurotransmitter otak juga dapat berperan dalam menyebabkan gangguan ini.
Gejala Gangguan Bipolar
Gejala bipolar bisa bervariasi tergantung jenisnya. Tapi secara umum, berikut beberapa gejala yang sering muncul:
- Perubahan suasana hati yang ekstrem
- Energi berlebih atau sebaliknya, kelelahan yang parah
- Perubahan pola tidur
- Pikiran yang cepat atau lambat
- Perubahan pola makan
- Kesulitan konsentrasi
Diagnosis Gangguan Bipolar
Diagnosis bipolar dilakukan oleh dokter lewat wawancara mendalam tentang gejala yang kamu alami, riwayat kesehatan, dan riwayat keluarga.
Kadang dokter juga akan minta kamu mengisi kuesioner untuk membantu menentukan kondisi kejiwaan.
Hasil ini lalu dibandingkan dengan kriteria DSM-5, yaitu panduan yang digunakan untuk mendiagnosis gangguan mental.
Buat mendiagnosis bipolar, dokter bakal melihat apakah kamu mengalami fase mania, hipomania, dan depresif.
Fase mania biasanya berlangsung setidaknya seminggu dengan tiga atau lebih gejala.
Fase hipomania berlangsung sekitar 4 hari, dan fase depresif setidaknya 2 minggu dengan lima atau lebih gejala.
Dokter bisa memberikan diagnosis bipolar kalau gejala tersebut udah mengganggu aktivitas harian kamu.
Gejala itu juga harus tidak berkaitan dengan masalah kesehatan lain atau penyalahgunaan NAPZA.
Pengobatan Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar adalah kondisi seumur hidup, tapi bukan berarti kamu nggak bisa hidup normal. Dengan perawatan jangka panjang dan berkelanjutan, kamu bisa mengelola gejalanya.
Berikut beberapa metode pengobatan yang umum diberikan untuk bipolar:
1. Obat-obatan
Obat-obatan yang sering digunakan termasuk penstabil suasana hati, antipsikotik, dan antidepresan. Kombinasi obat mungkin diperlukan untuk mengontrol gejala.
2. Psikoterapi
Terapi bicara, seperti terapi perilaku kognitif (CBT), bisa membantu kamu memahami pola pikir dan perilaku yang mempengaruhi suasana hati.
3. Pendidikan Keluarga
Melibatkan keluarga dalam perawatan bisa membantu mereka mendukung kamu dalam mengelola gangguan bipolar.
4. Terapi Sosial dan Ritme Interpersonal
Terapi ini fokus pada memperbaiki pola tidur dan hubungan interpersonal yang sehat untuk mencegah episode bipolar.
5. Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup seperti menjaga pola tidur yang teratur, menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang, serta menjaga kesehatan fisik dapat membantu mengurangi gejala bipolar.
Komplikasi Gangguan Bipolar
Jika nggak diobati, gangguan bipolar bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius dalam hidup kamu, seperti:
- Masalah hukum
- Hubungan yang rusak
- Masalah pekerjaan
- Penyalahgunaan zat
- Peningkatan risiko bunuh diri
Pencegahan Gangguan Bipolar
Mencegah gangguan bipolar sepenuhnya mungkin sulit, tapi ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risikonya:
- Kenali gejalanya sejak dini dan segera cari bantuan profesional.
- Hindari pemicu yang bisa memperburuk suasana hati, seperti stres berat atau kurang tidur.
- Jaga hubungan sosial yang positif dan dukungan dari keluarga serta teman.