Website ini menyediakan informasi data alamat dan nomor telepon perusahaan di Indonesia

Rahasia Umami yang Gurih: Cara Aman Konsumsi MSG

  1. Apa Itu MSG?
  2. Sejarah MSG
  3. Batas Aman Konsumsi MSG
  4. Apakah MSG Menyebabkan Darah Tinggi?
  5. Apakah MSG Menyebabkan Kebodohan?
  6. Apakah MSG Menyebabkan Cacat Lahir?
  7. Stigma yang Beredar di Masyarakat

Apa Itu MSG?

MSG atau Monosodium Glutamat adalah senyawa kimia yang digunakan sebagai penyedap rasa. Ketika ditambahkan ke makanan, MSG menghasilkan rasa umami, yaitu rasa gurih yang menambah kenikmatan pada masakan.

Sejarah MSG

MSG (monosodium glutamat) itu kayak penyedap makanan yang bikin makanan jadi lebih gurih, tapi sebenernya sih nggak punya bau atau rasa sendiri. Pas ditambahin ke makanan, MSG ini mengeluarkan rasa umami, yang rasanya kayak kaldu atau daging. Jadi pas kita makan, natrium dan glutamat dalam MSG bakal terpecah di air liur, dan glutamat ini yang bikin reseptor umami kita aktif, menghasilkan rasa gurih yang nagih banget.

Umami sendiri tuh udah ada secara alami di beberapa bahan makanan, kayak tomat, jamur, keju parmesan, asparagus, dan daging. Tapi MSG baru ketemu di awal abad ke-20 sama seorang profesor kimia di Tokyo, namanya Kikunai Ikeda.

Ceritanya nih, Prof. Ikeda terinspirasi waktu makan dashi (sup ikan) buatan istrinya. Dia merasa sup itu rasanya lebih enak dari biasanya. Pas ditanya, istrinya bilang dia cuma nambahin kombu (rumput laut). Dari situ, Prof. Ikeda kepo banget, gimana sih rumput laut bisa bikin rasa umami di sup? Dia pun mulai meneliti struktur kimianya.

Prof. Ikeda menyimpulkan bahwa umami adalah rasa kelima, di luar manis, asin, asam, dan pahit. Kata "umami" itu asalnya dari kata "umai" dalam bahasa Jepang, yang artinya lezat atau gurih. Prof. Ikeda nemuin kalo rasa gurih itu datang dari asam glutamat, jenis asam amino. Nah, dia eksperimen dengan berbagai garam glutamat, dan ternyata kombinasi glutamat dengan natrium adalah yang paling enak dan gampang larut. Akhirnya, lahirlah MSG alias monosodium glutamat. Tahun 1908, Prof. Ikeda mematenkan MSG dan mulai memproduksinya.

Kemudian, ada pebisnis bernama Saburosuke Suzuki yang tertarik sama penemuan Prof. Ikeda dan beli hak patennya. Mereka mulai memproduksi MSG secara komersial dengan brand "Ajinomoto", yang artinya "inti rasa". Awalnya sih Ajinomoto susah diterima karena dianggap terlalu modern dan meninggalkan tradisi Jepang, tapi akhirnya mereka sukses dengan menyasar para ibu rumah tangga. Ajinomoto dikemas cantik dalam botol kaca, bikin dapur terlihat lebih modern dan bersih.

MSG mulai booming di Asia Timur saat Jepang menjajah wilayah-wilayah itu. Orang-orang Cina, termasuk vegetarian, suka banget MSG karena bikin makanan lebih gurih. Meski gitu, di Cina, ada juga ahli kimia bernama Wu Yunchu yang berhasil merekayasa ulang MSG dan memasarkan produk versinya sendiri, Tianchu. Produk ini sukses banget di Cina dan bahkan kata "micin" di Indonesia berasal dari versi MSG ini.

Seiring berjalannya waktu, MSG jadi populer di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. Makanan Cina yang mengandung MSG mulai digemari orang Amerika, terutama setelah Perang Dunia II. Bahkan militer AS memasukkan MSG dalam ransum tentara mereka.

Tapi, pada tahun 1968, muncul surat di New England Journal of Medicine yang mengklaim bahwa MSG menyebabkan gejala seperti jantung berdebar dan mati rasa. Ini memicu kepanikan nasional yang dikenal sebagai "MSG Panic". Orang-orang jadi takut sama MSG dan mulai menganggapnya sebagai racun, padahal penelitian ilmiah nggak pernah membuktikan klaim ini.

Jadi, walaupun MSG sempat mendapat stigma buruk, faktanya MSG aman digunakan dan tetap menjadi salah satu bahan penyedap paling populer di dunia!

Batas Aman Konsumsi MSG

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan lembaga kesehatan dunia lainnya menyatakan bahwa MSG aman dikonsumsi. Batas konsumsi MSG yang dianggap aman adalah sekitar 0,5 - 3 gram per porsi makanan. Jumlah ini bervariasi tergantung pada preferensi individu dan kebutuhan rasa makanan. Namun, meskipun MSG dianggap aman, beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadapnya dan mengalami gejala ringan seperti sakit kepala atau rasa kering di mulut.

Apakah MSG Menyebabkan Darah Tinggi?

Tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa MSG menyebabkan tekanan darah tinggi pada orang yang sehat. Namun, karena MSG mengandung natrium, terlalu banyak konsumsi natrium (dari MSG atau garam meja) dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah bagi orang yang sensitif terhadap natrium atau memiliki riwayat hipertensi. Sebaiknya tetap bijak dalam mengonsumsi makanan dengan kandungan natrium tinggi.

Apakah MSG Menyebabkan Kebodohan?

Salah satu stigma yang berkembang di masyarakat adalah bahwa MSG dapat menyebabkan "kebodohan" atau gangguan pada otak. Namun, tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung klaim ini. Mitos ini mungkin muncul karena ketidakpahaman akan efek MSG atau kepercayaan lama yang sudah terbantahkan. Pada dasarnya, MSG tidak memiliki dampak negatif terhadap kecerdasan manusia jika dikonsumsi dalam batas aman.

Apakah MSG Menyebabkan Cacat Lahir?

MSG juga sering kali disangkutpautkan dengan risiko bayi lahir cacat atau memiliki kebutuhan khusus. Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa MSG menyebabkan cacat lahir atau gangguan perkembangan pada janin. FDA telah mengategorikan MSG sebagai zat yang aman dikonsumsi oleh semua kelompok usia, termasuk ibu hamil, jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

Stigma yang Beredar di Masyarakat

Berikut adalah beberapa stigma atau mitos yang sering beredar di masyarakat mengenai MSG:

  • MSG adalah racun: Ini tidak benar. FDA dan WHO menyatakan MSG aman untuk dikonsumsi.
  • MSG menyebabkan Chinese Restaurant Syndrome: Ini adalah mitos yang muncul sejak tahun 1968, namun studi ilmiah tidak menemukan bukti yang konsisten tentang hubungan MSG dan gejala tersebut.
  • MSG menyebabkan ketagihan: Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa MSG menyebabkan ketagihan. MSG hanya menambah rasa gurih pada makanan.
  • MSG hanya digunakan di makanan Cina: Faktanya, MSG digunakan di berbagai jenis masakan dari seluruh dunia, tidak hanya di makanan Cina.
Dengan mengetahui fakta sebenarnya, kita bisa lebih bijak dalam menggunakan MSG tanpa perlu khawatir dengan mitos yang tidak berdasar.

SisterTech.com Sister Tech 2024