Anoreksia Nervosa: Gangguan Makan Serius karena terobsesi untuk menjadi kurus, Kenali Risiko, Gejala, dan Cara Mengatasinya
- Pengertian Anoreksia Nervosa
- Faktor Risiko Anoreksia Nervosa
- Gejala Anoreksia Nervosa
- Diagnosis Anoreksia Nervosa
- Pengobatan Anoreksia Nervosa
- Efek Samping dan Komplikasi
- Pencegahan Anoreksia Nervosa
Pengertian Anoreksia Nervosa
Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang serius, terutama karena pengidapnya terobsesi untuk menjadi kurus. Obsesi ini bisa dipicu oleh tekanan teman sebaya, standar kecantikan yang tidak realistis, serta tekanan sosial, terutama di kalangan remaja perempuan. Meski begitu, tidak jarang remaja laki-laki juga mengembangkan gangguan ini.
Faktor Risiko Anoreksia Nervosa
Anoreksia sering terjadi pada remaja, terutama pada masa pubertas. Perubahan tubuh, tekanan dari lingkungan, serta komentar negatif mengenai bentuk tubuh bisa menjadi pemicu. Berikut adalah beberapa faktor risiko anoreksia:
- Genetika: Perubahan gen tertentu dapat membuat seseorang lebih rentan terkena anoreksia. Risiko ini meningkat jika ada keluarga dekat yang juga mengalami gangguan ini.
- Pola Makan Buruk: Diet ketat dan kelaparan dapat menyebabkan gangguan makan ini. Kondisi kelaparan mengubah fungsi otak dan membuat pola makan yang tidak sehat terlihat normal bagi pengidapnya.
- Transisi Kehidupan: Perubahan besar seperti pindah sekolah, putus hubungan, atau kehilangan orang tercinta dapat memicu stres yang berujung pada anoreksia.
Gejala Anoreksia Nervosa
Gejala anoreksia mencakup masalah fisik, emosional, dan perilaku. Gejala ini sering disembunyikan oleh pengidapnya, sehingga sulit untuk dikenali. Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul:
Gejala Fisik
- Penurunan berat badan yang ekstrem
- Penampilan sangat kurus
- Kelelahan dan insomnia
- Rambut menipis atau rontok
- Tidak mengalami menstruasi
- Kulit kering dan sensitif terhadap dingin
- Irama jantung tidak teratur
Gejala Emosional dan Perilaku
- Ketakutan ekstrem terhadap penambahan berat badan
- Obsesif terhadap makanan dan berat badan
- Sering melewatkan makan atau menolak makan
- Menyangkal rasa lapar dan berbohong tentang jumlah makanan yang dikonsumsi
- Penarikan diri dari lingkungan sosial
- Suasana hati yang datar atau kurang emosi
- Kecenderungan untuk berolahraga secara berlebihan
Diagnosis Anoreksia Nervosa
Diagnosis anoreksia dilakukan melalui wawancara, pemeriksaan fisik, dan tes penunjang. Dokter akan melihat adanya karakteristik seperti pembatasan asupan makanan, ketakutan berlebih terhadap penambahan berat badan, serta masalah persepsi tubuh. Selain itu, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes seperti:
- Mengukur berat dan tinggi badan
- Pemeriksaan kondisi kuku, kulit, lambung, jantung, dan paru-paru
- Tes laboratorium untuk memeriksa kadar elektrolit, fungsi ginjal, dan kesehatan organ lainnya
- Evaluasi kejiwaan untuk menilai perasaan dan kebiasaan makan pengidap
- Rontgen untuk melihat kesehatan tulang dan organ dalam
Pengobatan Anoreksia Nervosa
Pengobatan anoreksia biasanya melibatkan tim medis yang terdiri dari dokter, psikolog, dan ahli gizi. Berikut adalah beberapa langkah pengobatan yang umum dilakukan:
- Konsultasi Medis: Langkah pertama adalah mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang tepat dari profesional medis.
- Perbaikan Nutrisi: Pemulihan berat badan menjadi prioritas. Ahli gizi akan membantu merencanakan diet yang seimbang dan sesuai kebutuhan tubuh.
- Terapi Perilaku Kognitif: Terapi ini membantu mengubah pola pikir negatif terkait makan dan berat badan menjadi lebih sehat dan realistis.
- Terapi Keluarga: Terutama untuk remaja, melibatkan keluarga dalam proses pemulihan dapat memberikan dukungan yang lebih kuat.
- Dukungan Kelompok: Bergabung dengan kelompok dukungan dapat membantu pengidap merasa lebih diterima dan termotivasi dalam proses pemulihan.
- Mengelola Emosi: Terapi emosional untuk mengatasi masalah seperti kecemasan dan depresi juga sering dilakukan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu stabilisasi suasana hati.
Efek Samping dan Komplikasi
Anoreksia bisa berujung pada komplikasi serius, bahkan kematian, akibat irama jantung yang tidak normal atau ketidakseimbangan elektrolit. Berikut adalah beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:
- Anemia
- Masalah jantung, termasuk gagal jantung
- Osteoporosis
- Kehilangan otot dan masalah pencernaan
- Gangguan mental lainnya seperti depresi dan kecemasan
Pencegahan Anoreksia Nervosa
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah anoreksia, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risikonya:
- Tidak menuntut atau memberi tekanan pada keluarga mengenai penampilan fisik.
- Membantu anggota keluarga meningkatkan rasa percaya diri yang tidak bergantung pada penampilan.
- Berfokus pada aspek kehidupan yang lebih penting selain penampilan fisik.
- Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai diet atau perubahan pola makan yang signifikan.
Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami tanda-tanda anoreksia nervosa, penting untuk segera mencari bantuan profesional. Semakin cepat kondisi ini ditangani, semakin besar peluang untuk pulih sepenuhnya.